Oleh: Abdullah Makhrus

Kover buku. Sumber gambar: Dok Pribadi


Judul buku: LETS CHANGE FOR BETTER GENERATION: Catatan Perjalanan Sang Widyaiswara

Penulis: Dr. Marjuki, M.Pd.

Penerbit: Caremedia Communication

Tahun: 2019

Tebal: xx + 320

ISBN: 978-623-7484-22-6


APAKAH Anda masih kebingungan mencari bahan untuk menulis buku? Ada banyak hal yang sebenarnya bisa dituliskan. Salah satunya adalah peristiwa dalam perjalanan karir Anda. Sesungguhnya ada banyak hal menarik bisa diceritakan dalam sebuah tulisan. Namun, tidak banyak yang bisa mengemasnya menjadi buku yang bisa dibaca oleh semua orang.

Perjalanan karir yang bisa menjadi bahan yang sangat menarik untuk dituliskan. Ada yang menuliskan dalam bentuk reportase. Agar pembaca seolah mengetahui cerita kegiatan di satu waktu di suatu tempat. Kita akan menangkapnya sebagai laporan pemberitaan yang mungkin bisa kita duplikasikan di tempat kita.

Agar perjalanan karir bukan nampak seperti catatan harian saja, penulis perlu memberikan sentuhan berbeda. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menceritakan hal yang sangat unik dan berkesan bisa dipetik pelajaran berharganya oleh pembaca.

Demikianlah kesan yang saya dapatkan ketika membaca buku “Lets Change For Better Generation”: Catatan Perjalanan Sang Widyaiswara karya Dr. Marjuki, M.Pd. Buku dengan kover berlatar biru dan ada gambar penulis yang sedang melambaikan tangan ini  seolah memanggil kita untuk ikut membuat perubahan sesuai judul bukunya.

Buku ini juga mengajak kita sebagai pembaca belajar bersama dari kejadian menarik yang dialami penulis dalam perjalanan karirnya. Tentu agar pembaca bisa ikut merasakan sensasi WOW dalam peristiwa yang dialami penulisnya.

Sebagaimana tercermin dari judulnya, buku ini berisi tulisan catatan harian penulis yang berdasarkan pengalaman. Ada 69 artikel yang dikelompokkan menjadi 6 bagian. Mulai dari bagian mulai Sekilas Perjalanan Karir sebagai Kasi PMPTK(Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan), Galeri Inspiratif, Meningkatkan Kompetensi Sebagai Pembelajar Sejati, Menggeliatkan Budaya Mutu, Mendobrak Budaya Nyaman Menuju Perubahan Visioner, Menyiapkan Kepala Sekolah Masa Depan, dan Merajut Kemuliaan Hidup.

Di antara hal paling menarik dari buku ini adalah cerita di awal perjalanan karir saat beliau ditawari jabatan menjadi Kasi PMPTK yang sedang kosong di Kabupaten Gresik, ternyata penulis malah tidak bersedia. Kepala Dinas sampai merayu dengan beberapa alasan yang meyakinkan agar beliau mau menerima jabatan tersebut.  Pada akhirnya beliau menyanggupi dengan syarat tidak mau dilantik karena beliau tidak mau jati dirinya sebagai guru menjadi hilang. Hehe..

Kemampuan penulis menyajikan tulisan dalam catatan perjalanan karir terlihat sangat apik. Apalagi ketika penulis berbagi pengalaman saat memberikan sesi training pada pejabat-pejabat tinggi di lingkungan pendidikan dan guru-guru penting untuk disimak.  Terutama pada artikel berjudul “Menaklukkan Kelas Macan” (hlm. 14).

Kemampuan melatih, mengelola sesi kelas pelatihan dengan menaklukkan segala macam karakter peserta ini perlu banyak ditiru oleh para trainer maupun guru yang ingin mengisi pelatihan dengaan peserta yang  sangat beragam.  Beruntunglah kita karena Bapak Dr. Marjuki  sebagai penulis sudah berhasil  menghimpun ”coretan-coretan” yang terserak di berbagai media hingga menjadi buku yang renyah untuk dibaca sesuai impian penulis.

Impian lain beliau untuk bisa menginspirasi dan mengajak sahabat guru Indonesia untuk melakukan perubahan demi genarasi yang lebih baik nampaknya menunjukkan buktinya. Sebagaimana ditulis Prof. Dr. Suyono, M.Pd. dalam sekapur sirih: 

”Tampak sekali Pak Marjuki mengingini bagaimana bangsa Indonesia ini dapat digerak-majukan dengan cepat melalui peningkatan mutu pendidikan. Pak Marjuki berkeyakinan penuh bahwa mutu pendidikan di Indonesia sangat ditentukan guru bermutu dan yang mencintai Indonesia.” (hlm. vi).

Motivasi lain yang ingin ditularkan pada pembaca khususnya para guru adalah bahwa pembelajaran akan bermutu karena difasilitasi guru-guru yang bermutu. Guru yang bermutu dapat dipastikan menguasai materi, menguasai kelas, dan ikhlas(hlm.60).   

Oleh karena itu guru harus mencari sendiri tempat-tempat pelatihan sekalipun berbayar. Guru mencari sumber informasi kapan, dimana, dan bagaimana agar bisa mengikuti pelatihan. Guru harus dapat menolong dirinya sendiri. Guru harus dapat merencanakan kapan meningkatkan mutunya(hlm61).

Karena itu, penulis juga mengingatkan bahwa ikhlas saat bekerja itu memang tidak untuk diomongkan tetapi untuk terus dilatihkan. Begitu pula masih banyak motivasi lain yang bisa kita dapatkan. Karena itu kita akan banyak sekali menyerap inspirasi dan motivasi setelah membaca buku ini.  

“Buku karya Dr. H. Marjuki M.Pd. ini adalah contohnya. Pengalaman kerja dan kariernya yang ditulis pada buku ini sangat menarik sekaligus inspiratif. Kisah-kisahnya mengandung pesan yang jelas tentang semangat dan perjuangan dalam kehidupan yang patut dijadikan sebagai contoh dan isnpirasi bagi siswanya mau pun para guru lain dalam menjalani kehidupan” tulis Satria Dharma saat memberi Pengantar.

Demikianlah secara umum yang penulis lakukan dalam mengemas pengalaman perjalanan kariernya dalam tulisan-tulisannya dalam buku ini. Arahnya, pembaca disuguhkan pengalaman dalam mengisi training yang menarik dan tidak membosankan dan berharap setiap kita bisa menuliskan pengalaman perjalanan karir kita masing-masing.

Selain pengalaman yang ditulis dalam judul “Mengapa saya bisa berkeliling Indonesia”, pembaca bisa menelusuri artikel-artikel lain seperti “Guru Menavigasi Diri Dalam Menghadapi Era Industri 4.0”, “Bagimana Mengenali Soal HOTS”, “Rekrutmen Calon Kepala Sekolah”, dan masih banyak lagi yang mencerminkan pentingnya melakukan perubahan diri untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Hal yang penting lagi, penting bagi pembaca memetik pelajaran dalam setiap cerita perjalanan kariernya saat mengisi sesi pelatihan di berbagi tempat di Indonesia. Juga perlu ditindaklanjuti dengan meniru cara beliau mengelola kelas pelatihan yang akan kita adakan agar kita bisa dapat mengelola ruang kelas menjadi menarik serta mendapatkan pengalaman yang sama sebagaimana penulis.

Menimbang buku ini dari segi isinya, saya berharap pembaca segera menemukan buku ini, agar dapat segera membacanya secara utuh. Ia layak jadi bacaan bagi siapa pun yang ingin lihai mengelola sesi pelatihan agar tetap menarik dari awal hingga akhir. Termasuk agar pembaca bisa mendapat inspirasi hikmah dalam kejadian keseharian selama menjalani karier penulis.

Sebagai penutup tulisan pendek ini, saya kutipkan endorsement atau testimoni Prof Dr.H. Muhammad Chirzin, M.Ag: 

“Buku Pak Marjuki yang bersahaja ini menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang sukses dan menyukseskan; selain berguru dan menjadi guru kapn saja dan di mana pun kita berada.” []

Sidoarjo, 19 Februari 2023