Foto Siswa dan Guru  Peserta Olympicad 7 SD Muhida bersiap berangkat ke Bandung 5 Maret 2024 : Dokumen Pribadi


SETIAP kita pasti akan dihadapkan dengan masalah. Namun tidak setiap orang orang siap menghadapi masalah. Sependek pengetahuan saya, sementara ini hanya satu perusahaan yang sangat siap untuk menghadapi masalah. Bahkan Perusahaan ini punya motto, menyelesaikan masalah tanpa masalah. Anda pasti sudah tahu perusahaan itu. He he he.

 

Bagi sebagian orang, bertemu masalah adalah hal yang memusingkan, termasuk bagi saya dulu sebelum mengetahui ilmunya. Seringkali masalah itu hadir tanpa diundang dan itu cukup melelahkan hati dan pikiran.


Namun, di sisi lain ada satu hal yang membuat saya tertarik ketika berbincang tentang masalah. Yaitu bagaimana cara kreatif dalam mengelola masalah. Bagi saya itulah hal yang jauh lebih penting. Saya pernah mendengar satu statement dari Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo(UMSIDA), Bapak Dr. Hidayatulloh. M.Si saat mengikuti perkuliahan beliau.

 

Beliau mengatakan “Jangan mengatakan bahwa Anda menemukan masalah, tapi katakan Anda menemukan tantangan dalam hidup Anda. Karena Anda akan mendapatkan semangat untuk mencari solusi dan bangkit. Bukan ketakutan dan menjadi tertekan”.

 

Dengan menghadirkan tantangan, maka kita akan berfikir bagaimana cara kreatif menghadirkan solusi. Tapi jika kita menganggapnya masalah, maka yang acap kali yang kita rasakan adalah kepala pusing, stress, mual, muntah -kayak orang hamil saja- 😊 .

 

Kalau menurut salah satu guru bernama Ust. Sholeh Ketimang Wonoayu Sidoarjo, beliau mengatakan,

 

“Salah satu penyebab utama stress itu disebabkan karena masalahnya lebih banyak dari pada ilmunya. Jika orang ilmunya ada 3 tapi masalahnya 5 maka dia pasti akan stress karena ada 2 masalah yang ia tidak mampu selesaikan. Tapi orang yang ilmunya 100 tapi masalahnya 99, maka ia tidak mengalami stress. Padahal secara rasional kalau dihitung, 99 masalah itu lebih banyak dari 3 masalah. Apa sekali lagi sebabnya? Ya, karena ilmunya lebih sedikit dari masalahnya”.

 

Maka orang yang stress itu lebih disebabkan karena mereka bingung dan bertanya pada diri sendiri mengapa masalah itu hadir dalam hidup saya, bukan ke orang lain. Nah, begitulah ilmu mencari kambing hitam yang sering kita keluarkan. Padahal Allah tidak menyiapkan masalah, kecuali Allah telah menyiapkan jalan keluarnya.


فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

Fa'inna ma‘al-‘usri yusrā(n). Inna ma‘al-‘usri yusrā(n).

Artinya: Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS Asy-Syarh Ayat 5-6)

 


Ada kisah menarik yang ingin saya cuplik di salah satu blog di medion.co.id dan lingsar.lombokbaratkab.go.id. Beginilah ringkasan ceritanya:


Ada sebuah cerita motivasi menarik yang datang dari seorang nelayan di negara Jepang yang ingin tangkapan ikannya dapat terjual masih dalam kondisi segar. Sebagaimana kita tahu, seorang nelayan akan pergi berlayar untuk menangkap ikan ke lautan lepas selama beberapa hari kemudian baru kembali ke darat untuk menjual hasil tangkapannya.

 

Mereka seringkali berangkat jauh ke tengah lautan untuk mendapatkan ikan. Perjalanan sering berlangsung selama 2-3 hari untuk sampai di tempat ideal mendapatkan ikan. Setelah menangkap cukup banyak, mereka pun pulang membawa ikan-ikan tersebut untuk dijual. Sayangnya pada saat mereka sampai ikan-ikan tersebut sudah mati dan orang Jepang tidak suka makan ikan yang sudah mati dan tidak segar.

       

Para nelayan mulai mencari akal agar ikan hasil tangkapan mereka dapat diminati pembeli. Akhirnya mereka memutuskan untuk membawa freezer ke dalam kapal. Semua ikan hasil tangkapan akan dibekukan ke dalam freezer agar awet. Namun, saat sampai di pasar, lagi-lagi pembeli kurang menyukai hasil tangkapan mereka karena kurang segar.

 

Para nelayan kemudian mencari cara agar dapat membawa ikan yang kondisinya tidak mati, segar, dan disukai pembeli. Mereka akhirnya membawa tong kosong yang diisi dengan air laut ke dalam kapal. Semua ikan hasil tangkapan akan dimasukkan ke dalam tong tersebut agar tetap hidup.

 

Pada saat mereka sampai di pasar, ikan-ikan tersebut sebagian telah mati dan sebagian lagi yang masih hidup dengan kondisi lemas. Ikan-ikan laut tidak terbiasa hidup di dalam tong sempit, mereka biasa menjelajah lautan yang luas. Lagi-lagi pembeli kurang menyukai ikan-ikan hasil tangkapan mereka.

 

Hampir kehabisan akal, akhirnya para nelayan mendapatkan sebuah ide. Mereka membawa tong-tong kosong berisi air laut ke dalam kapal, namun kali ini mereka mengisinya dengan seekor hiu kecil di dalam tong. Semua ikan hasil tangkapan akan dimasukkan ke dalam tong berisi air laut dan hiu kecil.

 

Ternyata sesampainya mereka di pasar, ikan-ikan tersebut masih dalam keadaan hidup, lincah, dan segar. Para pembeli sangat menyukai ikan hasil tangkapan mereka. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Selama berada di dalam tong, ikan-ikan hasil tangkapan mereka selalu bergerak agar tidak dimakan oleh hiu. Mereka berusaha mempertahankan hidup.

 

Dari cerita diatas saya seringkali “sengaja” menghadirkan tantangan. Salah satunya adalah ketika kaur kesiswaan di sekolah saya yaitu Bu Ummu Choiroh. Beliau menginformasikan bahwa akan ada lomba  guru membuat Inovasi Media Pembelajraan di Olimpiade Ahmad Dahlan (Olympicad 7) 2024  di Bandung. “Siapa yang mau ikut”, ujarnya.

 

Maka saya pun menyanggupi mengikutinya. Bagi saya tantangan ini menjadikan hidup menjadi bergairah. Selain itu hal ini memaksa otak saya terus bekerja memikirkan ide baru apa lagi yang bisa saya buat untuk media belajar yang baru di tahun 2024 ini.

 

Tempat Pembukaan  acara Stadion Si Jalak Harupat dipenuhi oleh ribuan peserta.Bandung 6 Maret 2024 : Dokumen Pribadi

Perlu diketahui, saat ini sebanyak 221 sekolah Muhammadiyah telah mendaftar Olimpiade Ahmad Dahlan (Olympicad) 2024. Olympicad akan diselenggarakan di Bandung dari 06-08 Maret 2024.

 

Ke-221 sekolah tersebut terdiri atas 58 Sekolah Dasar, 59 Sekolah Menengah Pertama, 14 MTs, 42 Sekolah Menengah Atas, dan 50 Sekolah Menengah Kejuruan. Olympicad ini diikuti oleh seluruh Pimpinan Wilaya Muhammadiyah se-Indonesia.

 

Koordinator Divisi Perlombaan Olympicad 2024 lim Ibrohim mengatakan bahwa akan banyak perlombaan yang dipertandingkan dalam event bergengsi ini. Olympicad terdiri atas 30 mata lomba untuk empat level satuan pendidikan, yaitu SD, SMP, SMA, dan SMK(muhammadiyah.or.id)

 

Area di dalam Stadion Si Jalak Harupat Bandung  bersama ribuan peserta lomba pada 6 Maret 2024  : Dokumen Pribadi

Nah, bagi Anda pembaca tulisan ini, jika hidup kita terasa “lempeng”  saja dalam hidup alias datar dan tak ada gairah untuk bergerak lebih semangat. Sudah saatnya menghadirkan tantangan baru dalam hidup kita.

 

Saya kembali teringat pesan guru ngaji saya alm. ust Zainal Abidin yang masih terngiang di telinga hingga detik ini. Beliau pernah mengatakan, 


“Ketahuilah, hanya ikan hidup biasanya terus bergerak melawan derasnya air. Sedangkan ikan yang mati biasanya akan tak berdaya terhanyut terbawa arus air yang mengalir hingga ke laut”.

 

Tentu Anda memahami maknanya kan? Siap mengundang "masalah" untuk mencari tantangan baru untuk hari ini? Yuk Ah, Keep Spirit!!!


Bandung, 6 Maret 2024

Hasil nyicil tulisan sejak berangkat 5 maret 2024 dari sekolah menuju Bandung.