Oleh: Abdullah Makhrus
“Banyak
orang seringkali beralasan, aku tidak
bisa hafal Al-Qur’an karena aku sibuk. Subhanallah, di hari kiamat nanti Allah
akan hadirkan orang-orang yang lebih sibuk daripada kita. Dia punya anak sepuluh,
dia berhasil mendidik anaknya menjadi hafidz hafidzoh. Subhanallah.
Banyak
orang punya satu anak, dua anak, tidak bisa mendidik anaknya. Apa alasan kepada
Allah SWT di hari kiamat? Ketika Allah bertanya, kalian mengatakan aku sibuk,
aku tidak punya waktu. Apa alasan kita
kepada Allah SWT?
Kita
berkata, tidak punya waktu datang ke masjid. Allah datangkan, ini orang tidak
punya kaki, rajin ke masjid. Apa alasan kita? Kita berkata, aku tidak punya
waktu baca Al-Qur’an. Allah datangkan orang buta, ini hambaKu, buta, tidak bisa
melihat, dia hafal Al-Qur’an. Mau kemana kita lari? (Dr.
Amir Faishol Fath MA)
Kemarin,
saya berulang kali mendengarkan salah satu motivasi di atas yaitu Abah Amir
Faishol, juri hafidz Qur’an. Saya tulis ulang teksnya, yang saya ambil dari video
di atas agar bisa saya renungkan secara berulang-ulang.
Saya
mencoba meresapi pesan indah yang merasuk di hati sanubari. Sembari menyadari betapa
Al-Qur’an memang hadir untuk mudah dihafal oleh hambaNya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Qamar: 17
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
“Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran.
Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”
Kita
seringkali mencari dalih atau alasan untuk tidak berusaha menghafal. Salah
satunya karena karena dalih usia. Acapkali kita mengatakan terlalu tua atau
terlalu kecil untuk menghafal Al-Qur’an. Padahal, apa benar demikian? Yuk, mari
kita lihat faktanya.
Jika
kita mengatakan tidak bisa menghafal karena usia kita terlalu tua, maka kita
akan lihat ternyata faktanya berbeda. Ada orang yang sudah lanjut usia dan
berhasil menghafal Al-Qur’an. Salah satunya adalah Siti Aisah (80
tahun).
Beliau akhirnya
berhasil menghafalkan tiga juz Alquran setelah belajar selama tiga tahun
terakhir. Meski sudah berusia lanjut, hal itu tak membuatnya malu belajar
bersama dengan ratusan peserta Griya Alquran lain(https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2019/Siti-Aisah-Akhirnya-Hafal-Tiga-Juz-Alquran-di-Usia-80-Tahun)
Jika
kita mengatakan tidak bisa menghafal Al-Qur’an karena usia masih kecil, maka
kita akan mendapati banyak fakta penghafal Al-Qur’an ditemukan saat usia yang
masih belia. Salah satunya adalah Masyita Putri Nasyira asal Makassar, salah
satu peserta lomba tahfiz Alquran, Hafiz Indonesia.
Masyita
tatkala menginjak usia 3 tahun, Irawati sering memperdengarkan bacaan Alquran
ke Masyitah dari ponsel, radio kecil maupun televisi. Ternyata hal itu semua
tersimpan dengan baik di memori Masyita sehingga mampu menghafalkan juz 29 dan
juz 30.
Ibu
dari semifinalis Hafiz Indonesia mengaku, agar hapalan Masyita tetap bertahan
dan bertambah, Masyita harus menyetor hapalan ke dirinya atau ke bapaknya usai
magrhib. Satu halaman setiap hari.
Nah,
ketika kita masih mengatakan dalih usia sebagai penghambat untuk menghafal Al-Qur’an,
maka fakta di atas cukup untuk menjadi jawaban untuk meluruskan dalih usia jika
kita masih enggan membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Justru,
semestinya kita harus terus mencari alasan untuk terus bisa menghafal Al-Qur’an.
Menghafalkan satu-satunya mukjizat yang ditinggalkan Nabi Muhammad saw bagi
kita.
Media
menghafal Al-Qur’an
Kemajuan
teknologi saat ini sesungguhnya cukup membantu kita dalam menghafal Al-Qur’an.
Secara bertahap akan saya coba kupas, media apa saja yang bisa membantu kita
untuk menghafal Al-Qur’an. Ada banyak sekali software
ataupun aplikasi al-Qur’an digital yang beredar luas.
Namun, di antara semua software tersebut, yang menurut saya cukup
lengkap fiturnya dan mudah dalam penggunaannya adalah software al-Qur’an
digital “Ayat”.
Software Al-Qur’an Digital “Ayat” adalah sebuah aplikasi gratis yang
dikeluarkan oleh King Saud University, Saudi Arabia dan bisa dipasang di gawai
kita. Software ini juga bisa bisa didowload untuk komputer melalui laman ayau
dibuka langsung melalui https://quran.ksu.edu.sa/index.php?l=en#aya=1_1&m=hafs&qaree=husary&trans=id_indonesian
Banyak sekali fitur tambahan yang tersedia di dalamnya. Diantaranya,
ada terjemah Al-Qur’an multi bahasa, tafsir ayat, pencarian ayat, mode tilawah
untuk membantu melancarkan bacaan Al-Qur’an. Termasuk mode hafalan untuk
membantu memperkuat hafalan lebih dari 20 qori’ (imam pembaca qur’an) pun tersedia.
Cara menggunakannya cukup mudah. Mau tahu detailnya? Yuk kenali menu dan fitur-fiturnya berikut ini.
Pertama, pilih pada menu Meaning
dengan pilihan bahasa Indonesia, jika ingin memilih menu pilihan terjemahan
dalam bahasa Indonesia.
Setelah itu pilih menu Reciter untuk kita mulai belajar menghafal dengan mendengarkan suara mengaji dari qori’(imam pembaca qur’an). Saran saya, pilih qori Khalefa Al Tunaji, namun jika ingin memilih qori’ lain disilakan.
Setelah itu pilih Repeat Setting di pojok kiri atas. Pilih From
untuk memilih surah apa yang dimulai untuk dihafal dan pilih mulai dari ayat
berapa. Klik menu To dan pilih nama surah dan ayat yang terakhir ingin
dihafal.
Kita bisa memilih ayat berapa pun bahkan satu ayat yang sama jika
memilih satu ayat saja yang ingin dihafal. Klik pilihan jumlah pengulangan For
Each Verse untuk memilih jumlah pengulangan ayat yang akan kita dengarkan. Lalu
klik tombol tombol Start untuk memulai dan klik tombol Stop untuk berhenti
mendengarkan.
Sampai di sini dulu bahasan kali ini, Next, kita lanjutkan lagi beberapa menu lainnya. Sebagai pesan nasehat buat saya sendiri dan pembaca yang budiman, yuk ingat motivasi dari Rasulullah. Bahwa, seseorang yang gemar membaca termasuk menghafal Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia.
الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يقرَأُ القُرْآنَ ويَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُو عليهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْران
Masih mau
menunda membaca dan menghafal Al-Quran hari ini? Jangan ya dek ya…. 😃
0 Comments