THE HAPPINESS MINDSET

Penulis     : Muchlis Anwar

Penerbit     : Bestari

Tahun terbit   :2017

Tebal buku     : 96 halaman


Peresensi: Abdullah Makhrus


MEMBACA buku yang berjudul “The Happiness Mindset” yang dieditori oleh Muhamad Ilyasa ini sungguh membuat kita menjadi rileks dan tenang di hati. Buku yang tebalnya 96 halaman ini menyajikan rahasia faktor-faktor penyebab kebahagiaan bagi seseorang.


Penulis menjelaskan bahwa faktor yang membuat bahagia tiap orang berbeda. Hal itu disebabkan karena tiap orang memiliki persepsi yang berbeda. Perbedaan itu sebagian disebabkan karena latar belakang ekonomi, budaya, sosial, pengetahuan, pengalaman, kondisi fisik, dan psikologis. 


Karena perbedaan itulah maka ukuran kebahagiaan seseorang juga berbeda. Ada yang mengukur kebahagiaan dari kepmilikan uang, gelar akademik, popularitas, dan sebagainya.


Selain itu, perbedaan sudut pandang ini membuat setiap orang tampak ada yang mudah meraih kebahagiaan. Sementara sebagian besar harus banting tulang mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan harga diri untuk menjadi bahagia.


Mindset awal yang ditawarkan oleh penulis untuk bahagia yang menurut saya cukup ampuh adalah dengan cara bersyukur. Sekuat apa pun upaya yang dilakukan orang untuk mengejar kebahagiaan, mereka tidak akan meraihnya sampai mereka mensyukuri apa yang telah dimilikinya.


Kita akan menjadi pribadi istimewa karena menjadi segelintir orang yang tetap tersenyum dan bersyukur di antara jutaan pengeluh dan pencaci nasib. 


Mindset kedua adalah memahami arti cinta. Bagian yang menarik dari misteri cinta adalah cinta ilahi. Apa yang membuat kita kecewa, putus asa, dan resah bisa jadi karena bentuk cinta-Nya pada idiri kita. 


Banyak yang tidak bisa merasakan cinta-Nya di balik hal yang tidak menyenangkan karena kita kurang mengenal-Nya, kurang dekat dengan-Nya.


Mindset ketiga adalah tentang uang. Sebanyak apapun uang yang kita miliki, kita tidak akan bisa membeli kebahagiaan, persahabatan yang tulus, respek, cinta, ketenangan hati, kesehatan. Jadi, jangan bangga karena memiliki banyak uang dan jangan sedih dengan uang seadanya. 


Kalau kita ingin tahu betapa kayanya diri kita, kitunglah milik kita yang tidak mungkin anda jual dengan harga berapa pun.  Dua mata, satu hidung, satu jantung dst. Berapa banyak yang kita punya? bukankah kita sudah cukup kaya dengan hal ini?


Mindset keempat adalah memahami tentang apa yang sudah kita miliki hari ini. Ketika kita bisa bisa membaca tulisan ini berarti kita punya mata yang sehat. Punya kemampuan membaca dan memahami tulisan. 


Untuk hal itu saj begitu banyak yang perlu kita syukuri, dan merasa bahagia karena memiliki nikmat mata tersebut. Kita tak perlu meraba untuk berjalan dan melakukan berbagai aktivitas. Bayangkan jika kita tak lagi dapat melihat. 


Selain itu dibuku ini juga dituliskan empat kebiasaan yang membuat kita sulit bahagia. Tujuh belas hal yang menjadikan semua menjadi kenyataan serta menemukan golden moment saat kita bisa menjadi bahagia.


Kelihaian penulis dalam menyajikan ulasan yang mengurai mindset bahagia sangat luar biasa. Beliau menguraikan dengan bahasa yang asyik, menarik, dan mudah dipahami oleh pembaca. Apalagi penulis menyajikan banyak quote berisi kalimat motivasi dan inspirasi yang begitu menggugah yang merangkum isi tiap bab buku.


Kekuatan buku ini juga didukung dengan desain tulisan dengan cetak warna huruf dan cover dengan judul simple dan eye catching. Beberapa bagan dan diagram juga disajikan untuk mempermudah pembaca memahami isinya dan membuat tidak jenuh menyelesaikan membaca tulisannya.


Namun, sebagai bagian akhir tulisan pendek ini, saya kutipkan endorsement atau testimoni Bapak Thamrin Dahlan: “Kebahagiaan itu tidak usah dicari. Dia melekat pada diri pribadi. Buku ini secara sistematis mejelaskan seluk-beluk kebahagiaan melalui pendekatan humaniora yang berlaku pada siapa saja dan dalam kondisi kehidupan bagaimanapun. Kunci kebahgiaan adalah mensyukuri apa yang ada, bersabar sambil berusaha dalam kebaikan, dan berbagi dengan keikhlasan.”


Karena itu saya merekomendasikan bahwa buku ini sangat layak Anda baca dan miliki dan karena ini akan membuka mindset berpikir Anda dalam menemukan kebahagiaan hidup. 

Sudah siapkah Anda membacanya? []