Pesan Cinta Subuh #12
DALAM buku Tazkiyaatun Nafs karangan Ibnu Rajab Al Hambali, Ibnu Qayyim Al jauziyyah dan Imam Al Ghazali. Hati manusia dibagi dalam 3 kelompok.
Pertama, hati yang sehat. Sebagian cirinya adalah pemilik hati hanya
memiliki satu keinginan yaitu taat kepada Allah. Jika datang waktu salat,
lenyaplah segala harapan dan kesedihannya terhadap dunia. Ia mendapatkan
kelapangan, kenikmatan, penyejuk mata dan jiwa dalam salat itu.
Kedua, hati yang mati. Cirinya, hati ini tidak mengenal siapa Rabbnya. Ia
tidak beribadah kepadaNya. Enggan menjalankan perintahNya atau menghadirkan
sesuatu yang dicintai dan diridhaiNya.
Hati yang mati berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi meski
dimurkai ilahi. Ia tidak lagi merasakan sakitnya bermaksiat karena sudah
menjadi tabiat.
Ketiga, hati yang sakit. Hati ini adalah hati yang hidup namun mengandung
penyakit. Ia akan mengikuti unsur yang kuat. Ia ada di antara dua penyeru;
penyeru pada Allah, rasul dan hari akhir, dan penyeru pada kehidupan dunia.
Kadang-kadang hati yang sakit dapat merasakan penyakitnya. Namun adakalanya ia tidak tahan mengecap pahitnya obat penawar berupa nasehat-nasehat dari
kawan maupun lawan bicaranya. Sehingga ia lebih senang memilih menderita penyakit
untuk selamanya.
Persis seperti ketika anak kita terluka akibat terjatuh dari sepeda atau
saat bermain lainnya. Semestinya ia bisa lebih cepat sembuh tatkala ia mau
diberikan obat antiseptik untuk lukanya. Karena ini sangat berguna baginya untuk mengurangi resiko infeksi pada luka
kecilnya.
Tetapi, ketika ia menolak diobati karena rasa perih
yang ia rasakan saat diberikan obat, sesungguhnya ia telah rela membiarkan
sakitnya sembuh lebih lama atau bahkan kemungkinan sakitnya bertambah lebih parah.
Lantas, apakah obat hati itu? Ada banyak obat yang sebenarnya telah
disediakan Allah yaitu mengikuti ciri hati sehat dengan melakukan ketaatan pada
aturan dan perintah Allah dalam seluruh aspek kehidupannya.
Di antara ketaatan itu adalah dengan melatih hati untuk terus menerus mengingat
Allah
_”..Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”_ *(QS. ar-Ra’du: 28)*
Selain itu bisa juga dengan terus menerus melakukan amal salih, bukan amal ”salah”.
Termasuk dengan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran seperti yang
disebutkan dalam surat cintaNya.
_..kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran._ *(QS. Al Ashr:3)*
Tentu ini senada ketika kita merenungi pesan dalam
lirik lagu OBAT HATI yang sering kali dinyanyikan oleh penyanyi religi di
negeri ini.
Obat Hati
By Opick
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur'an lan maknane
Kaping pindo Sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng engkang luwe
Kaping limo dzikir wengi engkang suwe
Salah sakwijine sopo biso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Alloh nyembadani
Koor :
Obat hati ada lima
perkaranya
Yang pertama baca Quran
dan maknanya
Yang kedua sholat malam
dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah
dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah
berpuasa
Yang kelima dzikir malam
perpanjanglah
Salah satunya siapa bisa
menjalani
Moga-moga Alloh Taala
mencukupi
Moga-moga Alloh Taala
mencukupi
_Ya Allah, tolonglah aku agar selalu mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan
memperbagus ibadah pada-Mu_
⏲ Salam Hijrah Sukses Mulia
3 Comments
Terima kasih siraman rohani yg bagus Ustadz. Matur nuwun
ReplyDeletebarokallah Abah Inin
DeleteTerima kasih coach sudah mengingatkan. Semoga hati ini terjaga dan mempunyai hati yang bersih.
ReplyDelete