Oleh: Abdullah Makhrus

 

Ada dua orang sahabat, yaitu Hudzaifah bin Al-Yaman dan ayahnya Al-Yaman Husail bin jabir. Keduanya sedang berada di luar kota Madinah untuk suatu keperluan. Tak sengaja mereka bertemu dengan pasukan Kafir Quraisy.

 

Lalu, pasukan tersebut menangkap mereka. Pasukan kafir Quraisy menduga bahwa mereka hendak bergabung dengan pasukan kaum muslimin.Hudzaifah dan ayahnya lantas membela diri, berusaha meyakinkan bahwa mereka pergi ke Madinah bukan untuk bergabung dengan pasukan kaum muslimin.

 

Akhirnya, pasukan Kafir Quraisy terpengaruh dengan kelihaian Hudzaifah dan ayahnya. Sehingga mereka melepaskannya dengan syarat berjanji tidak boleh bergabung dengan barisan pasukan kaum muslimin. Keduanya pun menyepakatinya.

 

Sesampainya Hudzaifah bin Al-Yaman dan ayahnya di Madinah, mereka menceritakan apa yang terjadi kepada Nabi ﷺ. Tanpa berpikir panjang nabi memerintahkan Hudzaifah dan ayahnya untuk tidak melanggar perjanjian yang sudah disepakatinya, yakni tidak ikut bergabung dengan pasukan kaum muslimin.

 

Padahal, saat itu Nabi mengetahui bahwa kaum muslimin saat itu jumlahnya sedikit. Tentu saja membutuhkan tambahan personel termasuk mereka berdua. Kisah ini seolah Nabi memberi isyarat yang kuat bahwa perjanjian atau komitmen tidak boleh dilanggar.

 

Meskipun dengan dengan pihak musuh yang pernah menyakiti, mencela, menindas dan menyiksa mereka sekalipun. Karena Islam adalah agama yang memerintahkan pemeluknya untuk memiliki keluhuran akhlak, menjaga janji.

 

Komitmen menjaga janji ini, tidak terbatas pada perjanjian resmi di atas kertas bermaterai yang sama-sama ditanda tangani. Namun, ia mencakup semua janji yang pernah diungkapkan. Baik dengan kawan maupun lawan. 


*Karena pada dasarnya, ketika janji itu terucap, Allahlah saksinya.* (sabili.id)

 

Menjadi bagian dari komunitas seperti Rumah Virus Literasi(RVL) seperti yang Bapak/Ibu ikuti saat ini bukanlah hal mudah. Ada persyaratan yang mesti disepakati dan dipatuhi. Karena memang tidak semua orang bisa dengan mudah bergabung. Ada komitmen atas janji setia yang pernah kita buat sebelumnya.

 

Masih ingatkah kita? Kalau lupa berarti Anda termasuk golongan manusia. Tidak apa-apa, saya pun juga pernah lupa. Apalagi sama mantan, bukan mentan yang lagi viral. Wkwkwk..

 

Yuk, kita baca dan ingat serta tunaikan komitmen janji serta syarat yang akan kitapenuhi sebelum menjadi anggota Rumah Virus Literasi(RVL):

1 Punya niat belajar menulis

2 Melaksanakan kegiatan menulis

3 Mengikuti aturan Komunitas Rumah Virus Literasi(RVL)

 

Karena itu, yuk jadikan komunitas RVL ini menjadi medan magnet  menulis bagi kita. Bukankah medan magnet itu merupakan daerah di sekitar magnet yang dipengaruhi oleh gaya magnet? (medcom.id)

 

Artinya mestinya kita yang sudah berada di medan magnet menulis ini harus mampu mencambuk dan menyemangati diri kita untuk terus menulis. Semakin kita tidak mencoba menulis, maka semakin jauh kita dari medan magnet.

 

Lama-kelamaan kita akan merasa sungkan, terasing, dan terakhir terkena penyakit MUNTABER(MUNdur Tanpa pemBERitahuan) dari gelanggang arena menulis. 


Pada akhirnya, kita sendiri yang merugi karena berada di komunitas menulis hanya punya angan-angan menulis, bukan mimpi yang bisa diwujudkan menjadi penulis sejati.

 

Semoga kita semua segera tersadar, sebelum akhirnya dibangunkan orang lain. Eh, ternyata kita sudah jauh tertinggal dan belum melakukan apa-apa. Yuk, segera bangun...bangun.. dan menulislah. Kutunggu tulisanmu kawan!