DULU, kebetulan ada jadwal silaturahmi kepada dua orang sahabat yang luar biasa. Saya diminta merahasiakan dulu namanya. Kebetulan beliau meminta ini tidak dituliskan. Namun sayang menurut saya kalau dilewatkan. Karena ada pelajaran berharga yang mungkin berguna untuk pembaca disini.

    

Pertemuan itu saya awali dari satu sesi curhat pribadi saya sebenarnya. Saya ingin berdiskusi, bagaimana cara menggali dan menemukan potensi diri saya. Salah satu sahabat menyebutkan, bahwa kita sudah dikaruniai Allah tanda-tanda petunjuk atas keunikan kita. Tinggal kita bisa atau tidak mengolahnya menjadi sesuatu yang WOW dalam hidup kita.

 

Sementara sahabat yang lain menyarankan, bahwa jangan sampai kita hanyut terbawa hobi namun tidak menghasilkan karya yang membuat perubahan besar dalam hidup kita. Ada banyak peluang di depan mata jika kita mau cermat dan berpikir.

 

Sejauh mana kesuksesan seseorang bisa diraih, kebanyakan ditentukan oleh tiga kata. BIG DREAM, SMALL START, AND FAST MOVE. Apa maknanya?

 

Pertama BIG DREAM, kita harus memiliki impian besar agar menjadi daya dorong dan motivasi besar yang menggerakkan diri kita dalam menjalani roda kehidupan.

 

Kedua, SMALL START. Mulailah dari hal yang terkecil kemampuan yang kita miliki. Kita harus segera mengetahui apa potensi besar yang dititipkan Allah pada kita. Jack Ma, seorang pengusaha terkaya di Cina, ia pernah mengatakan,

 

“If there are nine rabbits on the ground and you want to catch one, just focus on one.”

Artinya, jika ada sembilan kelinci di tanah dan kamu ingin menangkap satu, maka fokuslah pada satu saja.

 

Maka, menemukan potensi diri kita itu penting. Kita mau berfokus menguasai keahlian apa? Karena sebenarnya kita mengoptimalkan satu kelebihan itu asalkan kita mau mengasahnya terus-menerus.

 

Menguasai satu keahlian secara sempurna, lebih baik daripada menguasai banyak keahlian tetapi setengah-setengah.

 

Ketiga. FAST MOVE. Segera dan secepat mungkin melakukan langkah eksekusi menjalankan rencana hidup kita. Dunia terus bergerak cepat. Jika kita terlambat melakukan eksekusi, bisa jadi mimpi besar kita sudah diambil oleh orang lain.

 

Karena itu penting bagi kita untuk terus memulai, terus melangkah meskipun sedikit tapi perlahan dan pasti. Sebagaimana pesan Allah, ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)

 

Bukankah langkah ke seribu selalu dimulai dari langkah pertama? Lantas, kapan Anda memulainya?