Suasana hari ke empat di kota Bandung di pagi hari begitu cerah. Perjalanan tim lomba dari SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo yang biasa dikenal dengan sebutan SD Muhida di event Olympiade Achmad Dahlan(OLYMPICAD 7) di Bandung terbagi menjadi 2 kloter rombongan.

Rombongan pertama tim regu lomba guru inovasi pembelajaran beserta lomba best practice kepala sekolah. Untuk menghindari macet di perjalanan, rombongan pertama mengendarrai mobil mengangkut sekalian peserta siswa SD Muhida yang memasuki babak final lomba tahfidz dan MTQ. Rombongan ini berangkat menuju SD Muhammadiyah 7 Antapani. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju ke Pesantren Aisyiah Boarding School.

Sementara itu rombongan kedua menaiki bus, berisi guru pendamping dan anak-anak peserta lomba mengendarai dengan bus. Semua jenis lomba yang diikuti siswa ini menuju ke area SD Muhammadiyah 7 Antapani.

Pengumuman pemenang untuk lomba guru inovasi pembelajaran beserta lomba Best Practice kepala sekolah sebenarnya sudah diumumkan pagi hari di grup Whatsapp. Sementara penyerahan dan pengalungan medali di lokasi lomba masing-masing jenjang lomba.

Sementara informasi pemenang lomba robot, film indie, majalah sudah diinformasikan hari Kamsi (7/3) malam. Hari Jumat ini (8/3) peserta diminta berkumpul untuk pengalungan medali pada pemenang di masing-masing jenjang lomba.

Dalam event kali ini, SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo mendapatkan rezeki jumat berkah berupa medali dari beragam lomba. Untuk lomba guru lomba Best Practice kepala sekolah yang diikuti oleh Kepala Sekolah Bapak Moh. Saifullah Rochim, SE. M.Pd mendapat medali perunggu.

Pada event lomba best practise ini, Bapak Saiful mengangkat tema Pengelolaan Sekolah Berbasis Digital dengan pendekatan PKBA(Pengembangan Komunitas Berbasis Aset).

Contohnya pada pengelolaan aset sekolah yang berasal dari SDM sekolah yang ada. Misalkan dalam pembuatan Muhida Smart Card(MSC), SD Muhida mengembangkan sendiri aplikasi ini melalui tim SDM IT yang berasal dari internal sekolah.

Penggunaan MSC ini menjadi kartu yang cukup asyik dan berbasis digital. Berfungsi sebagai kartu presensi yang bisa memberikan report secara langsung kepada orang tua melalui Whatsapp balasan otomatis dari Admin Whatsapp dari Muhida sehingga orang tua menjadi tenang karena yakin anaknya sudah sampai di sekolah.

Selain itu kartu ini juga berfungsi sebagai Kartu Dompet Digital untuk bisa digunakan berbelanja semua kebutuhan siswa. Mulai membayar buku paket, SPP, jajanan, seragam, alat tulis dll.

Begitu pula berfungsi sebagai kartu perpustakaan digital yang mampu mereport peminjaman dan pengembalian buku yang dipinjam siswa. Semua akan memberikan report kepada wali murid muhida.

Aplikasi MSC digital ini terus dikembangkan hingga pembuatan laporan guru terkait kejadian, apresiasi, dan bimbingan konseling siswa. Hingga upload dan akses media pembelajaran maupun administrasi guru, pimpinan, dan karyawan sekolah.

Sementara itu untuk lomba inovasi pembelajaran beserta dari unsur guru, Alhamdulillah, Pak Candra Prasetyo, S.Pd(Guru Kelas 5) mendapat medali perak. Pak Candra menuturkan membuat media yang dinamakan PAMEMA(Papan Medan Magnet).

Selama ini, belum pernah ada media pembelajaran yang bisa memvisualisasikan atau mengkonkreitkan arah medan magnet melalui praktik, sehingga lebih bersifat hafalan dari informasi atau gambar yang ada di buku paket siswa. Padahal arah medan magnet merupakan sesuatu yang abstrak, sehingga perlu dikonkretkan, mengingat siswa SD adalah siswa yang memiliki cara berpikir konkret ke abstrak.

Media pembelajaran yang ada selama ini hanya terbatas untuk menunjukkan keberadaan medan magnet dan bentuknya, biasanya menggunakan kertas yang diletakkan di atas magnet lalu ditaburi serbuk besi.

Hal tersebut menyebabkan, materi medan magnet kurang dipahami siswa secara utuh. Berdasarkan uji coba yang dilakukan pada siswa kelas 5 Umar yang mengikuti sumatif harian IPAS materi medan magnet, persentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥75 hanya mencapai 58%.

PAMEMA sendiri merupakan papan yang satu sisi permukaannya dipenuhi kompas-kompas mini yang sudah dimodifikasi berbentuk panah dan ditata rapi menjadi beberapa baris.

Tujuan PAMEMA ini dibuat adalah agar siswa bisa lebih interaktif dan menemukan sendiri pengetahuan tentang bentuk dan arah medan magnet. Tak hanya itu, saat PAMEMA digunakan dalam praktik, siswa juga dapat mengetahui secara konkret arah dan bentuk medan magnet yang ditimbulkan ketika kutub-kutub yang senama atau tidak senama dari kedua magnet saling didekatkan.

Melalui terobosan inovasi Papan Medan Magnet (PAMEMA) ini, hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan persentase jumlah siswa dengan nilai ≥75 pada hasil posttest mencapai lebih dari 70%, yaitu 83%.

Karena itu, menurut beliau penggunaan alat peraga PAMEMA pada materi IPAS materi bentuk dan arah medan magnet siswa kelas 5 Umar SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo terbukti efektif.

Sementara itu perolehan medali yang diraih oleh siswa adalah sebagai berikut. Pada lomba majalah sekolah, presenter majalah yang di wakili oleh Alnhea Meezara D.M. dan Mahira Khanza A. berhasil menyabet medali emas.

Event lomba Robotika maze solving yang diikuti oleh Rafardhan Athalla S. dan Ahmad Ramdhan I. berhasil menorehkan medali emas. Sedangkan lomba Robotika kategori Line Tracer yang diikuti oleh Heavenly Akmal T. dan Alfino mendapat medali Perunggu.

Untuk lomba tahfidz, ananda Raihan Nafil Nasrullah pun berhasil menyabet medali emas. Di kategori lomba MTQ, Nizamuddin sebagai peserta dari SD Muhida juga meraih medali emas.

Begitu pula untuk film Indie yang diwakili oleh Kansha Makailah Y, Queen Indira I, Abyan Farras A, dan Ahmad Fabian A. turut menyumbangkan perolehan tambahan medali emas.

Keberhasilan yang di raih oleh anak-anak ini tentu hasil dari kerja keras anak-anak, bimbingan Bapak Ibu guru pendamping, support dari orang tua, pimpinan sekolah dan tentu saja bantuan doa dari seluruh warga sekolah.

Karena itu kami mengucapkan ucapan terima kasih dan tulus untuk Bapak/Ibu pendamping dan pembina lomba persiapan Olympicad:

1.           Bu. Sofiatuz Zuhro

2.           Bu. Intan

3.           Pak Fahrizal

4.           Pak. Baktiar

5.           Bu Lailatus Syifa

6.           Bu Neneng Dwi Kumalasari

7.           Bu. Sri Rahayuningsih

8.           Mas Dhadang Setia Budi W

 

Serta spesial thanks buat Komandan regu tim Muhida yaitu Ms. Ummu Choiroh. Beliau yang memimpin dan mengorganisir mulai awal pendaftaran, administrasi, akomodasi hingga berhasil menyatukan seluruh potensi meraih prestasi. 

Sebagai bagian refreshing kami menyempatkan mengunjungi masjid Al Jabbar sebagai kebanggaan warga Jawa Barat

Area di luar masjid Al Jabbar



Suasana
 di dalam masjid Al Jabbar

 

Bagian tengah di dalam masjid Al Jabbar

Alhamdulillah, sehingga total perolehan medali Olympicad 7 Bandung, 6-8 Maret 2024 yang diikuti oleh SD Muhida dengan partisipasi di 9 bidang lomba adalah sebagai berikut:

🥇5 medali emas

🥈1 medali perak

🥉2 medali perunggu

 

Satu hal yang membuat kami dewan guru dan karyawan merasa sangat tersentuh adalah ketika mendapatkan kiriman testimoni dari salah satu orang tua Raihan Nafil pada guru pendampingnya. Beliau menyampaikan,

“Mohon disampaikan ke pihak sekolah pak atas support dan wadah sehingga para anak didik bisa mengembangkan bakat dan potensi. Tanpa support dan fasilitas dari sekolah, tidak akan ada seorang nafil bisa menyandang medali emas di lehernya. Saya sebagai wali murid sangat berterima kasih atas kelonggaran dan bantuan dari sekolah sehingga dia tumbuh di lingkungan dengan pendidikan yang bermutu. Sehingga menjadi pribadi yang Alhamdulillah cukup membuat kami orang tua penuh syukur. Menjadi orang tua yg beruntung. Maturnuwun sanget pak. Semoga MUHIDA selalu jaya.”

Bagi anak-anak yang hari ini belum berhasil meraih medali, tetap tenang dan terus semangat. Karena sejatinya kalian adalah para juara yang sudah terseleksi sejak awal hingga mendapatkan kesempatan mewakili seluruh siswa SD Muhida. Keep Spirit. Gali Potensi dan Terus Raih Prestasi. BRAVO!

 

Bandung, 8 Maret 2024

Reporter: Abdullah Makhrus