Judul buku: Zaman Sudah Berubah
Penulis: Telly D.
Penerbit: CV Kamila Press Lamongan
Tahun: 2024
Ukuran: 14,5 x 20,5 cm
Tebal: xvi + 220 hlm
ISBN: 978-623-8271-48-1
Peresensi: Abdullah Makhrus
PENGALAMAN dalam kehidupan sehari-sehari
bisa dijadikan bahan tulisan. Setidaknya itulah ide yang bisa diambil dari
kehidupan nyata. Apalagi jika kisah nyata itu diramu dengan tambahan “bumbu
penyedap” tulisan dengan menambahkan diksi dan imajinasi yang lebih menarik.
Tidak perlu terlalu panjang meramu
tulisannya, cukup menjadi tiga paragraf saja, tidak kurang dan tidak
lebih. Tentu tulisan pendek ini dibuat
agar kesan menulis tidak lagi menjadi hal yang memberatkan dan menyita banyak
waktu bagi penulis.
Tulisan ini yang kini kita kenal
dengan pentigraf.
Namun
demikian, tulisan genre ini haruslah memiliki tokoh, alur cerita, dan konflik
yang kuat. Termasuk di dalamnya, penulis harus memperhatikan pemilihan diksi
untuk menciptakan kalimat yang efektif karena terbatasnya jumlah paragraf.
Banyak sekali
tulisan pentigraf hari ini yang bisa kita baca, namun tidak semua penulis mampu
mengolahnya menjadi pentigraf yang menarik. Maka, membaca buku yang berjudul “Zaman
Sudah Berubah” yang ditulis oleh Bunda Telly D. ini akan membuka insight baru.
Tentu bagi siapa saja yang ingin melihat contoh apik cara menulis pentigraf.
Buku dengan kover berlatar hitam
dengan gambar gelas timer jam pasir ini mengajak kita merenung. Betapa setiap
kejadian dalam kehidupan bisa kita sajikan dalam tulisan yang mampu mengacak-acak
emosi pembaca.
Sebagaimana tercermin dari judulnya,
buku ini berisi tulisan-tulisan pentigraf penulis yang ditulis berdasarkan
urutan abjad sesuai judul tulisan. Ada 108 tulisan yang cukup ringkas tulisannya. Jadi, sebagai pembaca,
Anda akan dengan cepat membaca habis tiap tulisan dalam waktu singkat.
Kover buku ini di desain menarik dan menggugah
pembaca untuk menerka tentang isi yang ditulisnya. Rupanya memang banyak
kejadian yang diceritakan tiba-tiba mampu menghentakkan emosi pembaca karena perubahan
latar waktu dan surprise di tiap ending cerita.
Pilihan diksi dan twist yang sudah
disetting penulis akan membuat pembaca terkejut-kejut setiap membaca satu
tulisan di dalamnya. Di antara hal paling menarik dari buku ini adalah
kemampuan penulis untuk membuat cerita yang awalnya nampak sebagai realita
biasa, namun menjadi cerita fiksi yang menarik dan seringkali menggelitik.
Kemampuan penulis yang tampak lincah
sekali dalam menghasilkan ratusan tulisan pentigraf ini tidak perlu diragukan
lagi. Penulis mampu mengolah beragam tulisan yang diangkat dari persoalan
keluarga, asmara, fenomena sosial, maupun cerita satir dunia politik. Inilah
yang membuat salut dan akhirnya mendapat apresiasi yang cukup fantastis sebagaimana
ditulis Muhary Wahyu Nurba, redaktur web sastra MAGHRIB.ID dalam kata pengantarnya
.
Sebutlah sebuah artikel dalam buku
ini, misalnya, “Amalan Tiga Surah”. Dalam artikel ini, penulis buku menceritakan
ada ibu-ibu muda yang berisik dalam forum pengajian. Ketika ditanyakan tiga surah
menambah rezeki, cukup dijawab tokoh dengan menyebutkan surat sawah, BPKB, dan
BPKB motor. (hlm. 10)
Demikianlah, secara umum yang penulis
lakukan dalam mengemas tulisan-tulisannya menjadi menarik untuk Anda baca dalam
buku ini. Arahnya, pembaca ditawari untuk melihat fakta di lapangan, dan
menemukan kesimpulan dengan membaca di paragraf akhir tulisan.
Selain tulisan “Amalan Tiga Surah”di
atas, pembaca bisa menelusuri tulisan-tulisan lain seperti “Alana”, “Bukan
Peserta Ujian”, “Ingin Seperti Etta”, “Kekeliruan dalam Kegelapan”, “Ketika
Takdir Bertemu Realita”, “Sang Model” dan masih banyak lagi yang memberikan
banyaknya kejutan-kejutan bagi pembaca.
Menimbang buku ini, dari segi isinya,
ia layak jadi bacaan bagi siapa pun yang ingin mengasah kemampuan menulis
pentigraf. Anda akan banyak belajar cara membuat alur, tokoh, konflik, dan
twist agar pentigraf tidak hambar dan hanya menceritakan realita semata.
Dari segi ukuran, buku ini cukup enak
untuk dibawa kemana saja karena pasti pas dengan ukuran tas Anda. Karena tidak berukuran
besar, dan juga tidak sangat tebal ini akan nyaman untuk Anda bawa untuk bekal
bacaan saat bepergian.
Akhirnya, saya berharap pembaca
segera menemukan buku ini, agar dapat segera menikmatinya secara lengkap. Ulasan
saya cukup untuk memberikan penjelajahan tentang buku ini. Semoga akan membuat
Anda makin penasaran untuk membacanya lebih lengkap.
Tentu saja, semoga Anda juga akan
ketularan semangat menulis pentigraf dari contoh-contoh tulisan karya penulis
hebat ini. Ia yang selalu bersemangat menggelorakan api semangat menulis, sekaligus
menitipkan salam literasi dan salam tiga jari untuk Anda para pembaca. Selamat
membaca dan mari terbitkan karya pentigraf Anda suatu saat nanti setelah menyelesaikan
menikmati buku ini. []
1 Comments
Resensi yg bagus dan buku yg diresensi Apik pula. Selamat
ReplyDelete